Selain itu, Mitratel berinisiatif untuk menyediakan segmen bisnis terbaru yakni fiberisasi dan layanan power to the tower yang menyediakan pengelolaan sumber energi listrik ke tower yang tersambung jaringan listrik PLN (on grid).
Mitratel juga memiliki portofolio bisnis lain terkait menara yang mencatatkan pendapatan senilai Rp128 miliar per Maret 2023. Portofolio ini menyediakan layanan manajemen infrastruktur telekomunikasi, non telekomunikasi, dan project solution.
Pertumbuhan bisnis Mitratel juga didorong oleh ekspansi portofolio fiber, termasuk akuisisi fiber optic. Ekosistem infrastruktur digital di portofolio Mitratel mendukung ekspansi bisnis para pelanggan, yakni perusahaan MNO. Mitratel memperluas portofolio di sektor fiber optic dengan membangun 8.876 km secara organik pada Januari-Maret tahun ini.
Robertus Hardy, Senior Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyampaikan, kondisi ekonomi tahun ini diyakini masih menjadi katalis positif terhadap sektor telekomunikasi dibandingkan sektor lain.
Untuk sektor telekomunikasi, lanjutnya, belanja komunikasi dan data masyarakat akan bertumbuh pada tahun ini, apalagi ditambah tuntutan layanan 5G di kota-kota besar.