"Pertama-tama Saya buat untuk keperluan sendiri. Tapi ternyata teman dan tetangga banyak yang minat. Dari situ Saya mulai buat lebih banyak untuk dijual. Bahkan sampai masuk supermarket di Yogyakarta," ujar Ummi, dalam keterangan resminya, Jumat (12/1/2024).
Namun pada 2013, menurut Ummi, produknya tersebut sempat terkendala izin, sehingga tidak boleh dipasarkan di toko besar. Agar tetap bisa berproduksi, Ummi pun beralih dengan berinovasi membuat minuman berbahan rempah tradisional, dengan modal Rp200 ribu, saat itu.
Resep minuman rempah tersebut diperoleh dari ibu mertua yang berprofesi sebagai penjual jamu, kemudian disesuaikan dengan selera masyarakat Rembang.
Pada awalnya, Ummi Salamah menjalankan usaha Akar Jawi untuk mengisi waktu luang. Hingga pada 2020, Ummi mendapat informasi tentang program pembinaan dan pendampingan Rumah BUMN (RB) yang dikelola SIG lewat salah satu anak usahanya, yaitu PT Semen Gresik (SG).
"Akhirnya Saya putuskan untuk bergabung. Awalnya titip produk untuk dijual di RB Rembang da syukurlah, hasil penjualannya memuaskan. Saya juga dapat pendampingan pemasaran, pembukuan, membuat database pelanggan, sampai diajak ke pameran-pameran yang menambah pengalaman dan membuat produk saya dikenal luas," tutur Ummi.