sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Semen Indonesia (SMGR) Sukses Dukung UMKM Produsen Jamu Go Internasional

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
14/01/2024 18:05 WIB
Ummi telah merintis usaha Akar Jawi sejak 2011 dengan membuat masker wajah untuk mengatasi jerawat pada mukanya.
Semen Indonesia (SMGR) Sukses Dukung UMKM Produsen Jamu Go Internasional (foto: MNC media)
Semen Indonesia (SMGR) Sukses Dukung UMKM Produsen Jamu Go Internasional (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, menegaskan komitmennya dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dapat terus mengembangkan bisnisnya.

Salah satunya dengan mendorong para pelaku UMKM tersebut untuk berbenah diri, hingga mampu memenuhi standar kualitas untuk dapat masuk ke pasar ekspor.

Dukungan tersebut, di antaranya, juga dirasakan oleh pelaku UMKM asal Rembang, Ummi Salamah, yang terbukti sukses go internasional lewat produk Akar Jawi hasil produksinya.

Sebenarnya, Ummi telah merintis usaha Akar Jawi sejak 2011 dengan membuat masker wajah untuk mengatasi jerawat pada mukanya.

Berbekal ilmu dan pengalaman meracik bahan alami saat masih kuliah Jurusan Farmasi Jamu di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta, wanita asli Kecamatan, Pamotan, Kota Rembang, itu mencoba meracik masker untuk perawatan wajahnya.

"Pertama-tama Saya buat untuk keperluan sendiri. Tapi ternyata teman dan tetangga banyak yang minat. Dari situ Saya mulai buat lebih banyak untuk dijual. Bahkan sampai masuk supermarket di Yogyakarta," ujar Ummi, dalam keterangan resminya, Jumat (12/1/2024).

Namun pada 2013, menurut Ummi, produknya tersebut sempat terkendala izin, sehingga tidak boleh dipasarkan di toko besar. Agar tetap bisa berproduksi, Ummi pun beralih dengan berinovasi membuat minuman berbahan rempah tradisional, dengan modal Rp200 ribu, saat itu.

Resep minuman rempah tersebut diperoleh dari ibu mertua yang berprofesi sebagai penjual jamu, kemudian disesuaikan dengan selera masyarakat Rembang.

Pada awalnya, Ummi Salamah menjalankan usaha Akar Jawi untuk mengisi waktu luang. Hingga pada 2020, Ummi mendapat informasi tentang program pembinaan dan pendampingan Rumah BUMN (RB) yang dikelola SIG lewat salah satu anak usahanya, yaitu PT Semen Gresik (SG).

"Akhirnya Saya putuskan untuk bergabung. Awalnya titip produk untuk dijual di RB Rembang da syukurlah, hasil penjualannya memuaskan. Saya juga dapat pendampingan pemasaran, pembukuan, membuat database pelanggan, sampai diajak ke pameran-pameran yang menambah pengalaman dan membuat produk saya dikenal luas," tutur Ummi.

Bahkan, dikatakan Ummi, produk minuman rempah Akar Jawi yang diikutsertakan dalam pameran Tong Tong Fair di Belanda pada 2022 lalu sampai habis terjual karena ramai peminat.

Keseriusan dalam mengembangkan usaha membuahkan hasil. Saat ini, Akar Jawi telah jauh berkembang. Dibantu oleh tiga karyawan dalam proses produksi dan pemasaran di rumah produksi Omah Jamu Iqtaja, Akar Jawi telah memproduksi beragam varian minuman rempah, meliputi kunyit asem, jahe merah, kunyit, kunyit putih, temu lawak, jahe sereh, dan wejeh (jamu pelancar ASI).

Kegiatan pemasaran dan penjualan yang dilakukan secara masif, baik offline maupun online dengan memanfaatkan platform media sosial dan marketplace, membuat Akar Jawi sukses memperluas pasar dan menjaring pelanggan dari luar Rembang, seperti Boyolali, Yogyakarta, Magelang, Purwakarta dan Kalimantan.

"Bahkan, ada pembeli untuk dijual kembali (reseller) ke Malaysia," ungkap Ummi.

Ummi menjelaskan, minuman rempah Akar Jawi banyak digemari karena dibuat dengan bahan alami terbaik yang didapat langsung dari petani di Pamotan, Banyuurip, Sulang dan Pancur serta diolah dengan proses kristalisasi yang menghasilkan minuman rempah tanpa endapan, tanpa bahan pengawet atau tambahan lainya, sehingga enak, segar dan menyehatkan.

Usaha yang semakin berkembang telah mengerek omzet Akar Jawi hingga empat kali lipat lebih besar dari awal berdiri, atau tumbuh sampai 300 persen. Kini Ummi Salamah bisa meraup omzet hingga Rp20 juta setiap bulannya.

"RB Rembang sangat bagus untuk pengembangan UMKM di Rembang karena membantu pemasaran dan penjualan. Fasilitasnya juga lengkap, mulai dari galeri untuk display produk UMKM, ruang pertemuan, studio mini untuk pemotretan produk, dan komputer untuk edit gambar. Semoga RB Rembang terus eksis sehingga dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak UMKM," papar Ummi.

Sementara, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan RB Rembang adalah wadah pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang menjadi rumah bagi para pelaku UMKM untuk berkumpul, berdiskusi dan berkreasi guna meningkatkan kompetensi dan daya saing usaha.

Sejak didirikan pada 2020, kini RB Rembang memiliki mitra binaan sebanyak 371 UMKM yang seluruhnya telah mendapat kualifikasi 'Naik Kelas', dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,527 orang.

"RB Rembang merupakan bukti komitmen SIG dalam pemberdayaan UMKM yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Indonesia," ujar Vita.

Dengan pembinaan dan pendampingan secara komprehensif, UMKM didorong untuk mampu menjalankan usaha secara profesional dengan manajerial yang baik, melek teknologi dan mampu memanfaatkan infrastruktur digital untuk mendukung pemasaran dan penjualan secara online.

"Sehingga, dengan begitu, produk-produknya dapat dijangkau oleh masyarakat lokal hingga mancanegara," tegas Vita. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement