"Selain bisa menyerap karbon, dia juga sebenarnya bisa menjadi hasil panennya bisa menjadi superfood spirulina. Jadi superfood itu hasil panennya itu diolah bisa menjadi superfood yang mengandung mineral, vitamin, segala macam yang dibutuhkan tubuhlah itu superfood," kata Nyiayu.
Lebih jauh ia menuturkan bahwa unit MPTree akan ditempatkan di area publik yang memiliki tingkat emisi tinggi, seperti halte Transjakarta, untuk membantu meningkatkan kualitas udara. Harapannya, pengguna Transjakarta bisa merasakan udara yang lebih segar.
Nyiayu mengatakan prototipe MPTree telah melalui tahap pengujian dan kini memasuki 80 persen tahap akhir pembuatan unit asli. Unit pertama akan dipasang di pabrik Semen Merah Putih di Jati Asih untuk penyempurnaan akhir, mengingat kondisi lingkungan industri memiliki tingkat CO2, kelembapan, dan debu yang berbeda.
"Unit aslinya ini sudah rampung 80 persen, tinggal adjustment karena nanti unit pertama akan kita taruh dulu di pabrik, yang namanya pabrik benton ya, pasti kan ada karbonnya. Nah kita taruh di pabrik kami, di Jati Asih, itu kondisinya kan tingkat CO2nya berbeda, tingkat kelembapan udaranya berbeda, kondisi lingkungan debu dan sebagainya juga berbeda, jadi adjustment itu yang 20 persen lagi kita sedang lakukan," tutur Nyiayu.
(Febrina Ratna Iskana)