Perekonomian Jepang mencatat kontraksi pertamanya dalam enam kuartal untuk periode Juli-September, meskipun para ekonom mengatakan hal itu sebagian besar disebabkan oleh faktor-faktor khusus dan permintaan swasta yang mendasarinya tetap kuat.
Pemerintah Jepang menyatakan sentimen konsumen terhadap perekonomian mulai pulih meskipun inflasi terus berlanjut dalam laporan bulanan yang diterbitkan pada Rabu.
Dalam penilaian ekonomi bulanannya, pemerintah menegaskan kembali pandangan optimistis yang berhati-hati bahwa ekonomi terbesar keempat di dunia tersebut pulih secara moderat, sembari memperingatkan risiko penurunan dari kebijakan perdagangan AS.
Laporan tersebut muncul beberapa hari setelah kabinet Perdana Menteri Sanae Takaichi menyetujui paket stimulus ekonomi senilai 21,3 triliun yen (USD135,8 miliar), termasuk pengeluaran rekening umum sebesar 17,7 triliun yen yang merupakan stimulus terbesar sejak pandemi COVID.
(Febrina Ratna Iskana)