Dia menjelaskan, saat ini realitanya modal ekonomi rakyat pedagang kaki lima tergerus untuk memenuhi kebutuhan hidup selama dua tahun setengah menghadapi pandemi.
"Kami minta kredit usaha rakyat, baik yang ultra mikro sampai 10 juta, yang mikro 10 juta sampai 100 juta dan yang skala kecil 100 sampai 500 juta itu bisa ada kemudahan bagi pelaku ekonomi rakyat," urainya.
Ditambah lagi, hampir 95 persen pinjaman rakyat kepada perbankan, akibat dilanda pandemi menjadi macet. Walaupun pihaknya sudah bertemu dengan beberapa bank yang menangani KUR, mereka tetap tidak mau tahu, sebab hal tersebut merupakan urusan tata aturan regulasi yang sifatnya otomatis.
"Untuk itu, mohon ada kelonggaran dalam persyaratan khususnya BI checking untuk mengakses permodalan," katanya.
(FRI)