"Ditengah pekerjaan saya sebagi admin delivery, saya mengambil pelatihan kedua saya, yaitu dasar korespondensi, saya mengambil pelatihan tersebut karena menunjang sebagai admin dalam pekerjaan saya, seperti membuat laporan, sampai cara menghubungi atasan," lanjut Andri.
Namun keterbatasan jaringan dan waktu yang terbagi akibat pekerjaan, membuat dirinya harus lebih lama untuk menyelesaikan pelatihannya. Untuk mensiasati hal tersebut Andri mengambil waktu diluar pekerjaannya untuk mengikuti pelatihan.
"Pelatihan ini sedang berjalan sampai sekarang, saya memang belum bisa menyelesaikannya karena saya ada kesibukan kerja selain itu dirumah saya juga ada keterbatasan jaringan selain itu saya juga hanya bisa menjalankan pelatihan ini dikantor setelah saya menyelesaikan pekerjaan saya," lanjutnya.
Dari total belanja pelatihan yang dilakukannya, Andri masih menyimpan sejumlah cadangan insentifnya, yang akan digabungkan dan rencananya akan dipergunalam untuk keperluan menikah. "Saya mendapat insentif 600 perbulan, dan saya sudah mendapat Rp1,8 juta setama tiga bulan, rencananya uang itu akan saya tabung dan kedepannya akan saya gunakan untuk modal menikah," kata Andri.
Program tersukses pemerintah ini jika dilihat dari antusiasme pendaftar dinilai Andri sangat membantu perjalanan karir hingga hubungan asmaranya. Selain mendapat sertifikat prakerja, dirinya bahkan berencana meminang seorang wanita.