"Saat itu, kami sekeluarga merasakan tekanan karena ada rasa syok dan takut, serta ada tekanan dari media dan rakyat. Jadi, saat itu dengan segala fakta yang diputar balikkan saya mengalami tekanan batin," ucapnya saat mengikuti peluncuran layanan Psikologi untuk Sehat Jiwa (Sejiwa) oleh Kantor Staf Presiden (KSP) melalui telekonferensi, Rabu (29/4/2020).
Tekanan mental yang dialami Sita berdampak pada kondisi fisiknya. Alhasil, gejala virus corona yang semula sudah hilang, akhirnya kembali muncul lagi. Pada tahap itulah kondisinya semakin drop karena melemahnya imunitas tubuh.
"Sampai-sampai gejala saya tersisa batuk kering saja, dan saat semua foto dan identitas saya terkuak akhirnya fisik saya drop lagi dan imun saya melemah. Semua gejala yang hilang akhirnya kembali lagi," katanya.
Usai memberikan pengumuma di atas, Jokowi mengimbau masyarakat agar tidak panik namun tetap waspada dan beraktivitas seperti biasa. Setelah melakukan pertemuan selama beberapa pekan, akhirnya pemerintah memutuskan untuk segera dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau disingkat PSBB.
Di Jakarta, PSBB tersebut ditetapkan mulai tanggal 23 Maret hingga 5 April 2020. Sejak pengumuman itu, ibu kota sepi dari lalu lalang kendaraan. Sejumlah pekerja mulai melakukan pekerjaannya dari rumah dan tidak keluar sama sekali kecuali dalam keadaan darurat.