"Mereka kehabisan trik dan memutuskan untuk berdamai," kata pengacara Lucius Nwosa, yang mewakili komunitas lokal, seperti dikutip kantor berita AFP.
"Keputusan tersebut merupakan penegasan masyarakat untuk keadilan," ungkapnya.
Sementara kasus ini berawal dari beberapa dekade yang lalu, dimana polusi dari pipa minyak yang bocor terus menjadi masalah utama di Niger Delta.
Pada awal tahun ini dalam kasus yang terpisah, pengadilan banding Belanda memutuskan bahwa cabang Nigeria Shell bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan oleh kebocoran di Delta Niger dari tahun 2004 hingga 2007.
Pengadilan memerintahkan Shell Nigeria untuk membayar kompensasi kepada petani Nigeria, sementara anak perusahaan dan perusahaan induk anglo-Belanda disuruh memasang peralatan yang bisa mencegah kerusakan di masa depan.