IDXChannel - Kementerian PUPR tengah menggenjot pembangunan proyek Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,12 kilometer (km). Pekerjaan jalan bebas hambatan ini dibagi dalam enam seksi.
Seksi I meliputi Yogyakarta-Banyurejo dengan panjang 8,8 km, seksi II Banyurejo-Borobudur 15,2 km, seksi III Borobudur-Magelang 8,1 km, seksi IV Magelang-Temanggung 16,6 km, seksi V Temanggung-Ambarawa 21,2 km, dan seksi VI Ambarawa-Bawen 5,12 km.
Lantas, bagaimana progres pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini?
Sebagai pemegang konsesi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, PT Jasamarga Yogyakarta Bawen (JJB) mencatat, konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen sudah mulai dibangun, khususnya seksi I dan VI.
“Kenapa loncat-loncat? Mungkin ada pertanyaan seperti itu. Ini adalah optimalisasi pengoperasian, jadi kita apapun kita sudah dimulai di seksi 1 dan seksi VI,” ujar Direktur Utama JJB AJ Dwi Winarsa, saat ditemui di Yogyakarta, Kamis (10/10/2024).
Untuk seksi I junction Sleman-Simpang Susun Banyurejo, progres pembangunan mencapai 67,23 persen per 4 Oktober 2024, sejak April 2022. Bahkan, konstruksi ruas ini diproyeksi mencapai 70 persen di akhir 2024 dan diproyeksi rampung pada Mei 2026.
Sedangkan progres pembangunan fisik seksi VI Ambarawa-Bawen menyentuh 35,07 persen hingga 4 Oktober 2024. Sehingga, persentase sisa pekerjaan masih tersisa 64,94 persen.
Sementara itu, pembebasan lahan sudah menyentuh 78 persen. Dwi Winarsa memastikan ketersediaan lahan dimungkinkan untuk bisa melanjutkan konstruksi.
Selanjutnya, JJB bakal mulai menggarap pembangunan seksi V dan II. Untuk seksi II Banyurejo-Borobudur dimulai pada Januari 2025, setelah tender atau lelang dilakukan Kementerian PUPR.
Berdasarkan target, ruas Banyurejo-Borobudur diprediksi rampung pada kuartal II-2027, jika konstruksi proyek dieksekusi di awal tahun depan.
Hal senada juga difokuskan untuk seksi V Temanggung-Ambarawa. Tahap awal pembangunan jalur ini diproyeksi mulai digodok di 2025 dengan waktu pelaksanaan kurang lebih tiga tahun, sehingga akan rampung pada 2028 mendatang.
Ihwal pembebasan lahan, Dwi mengaku belum memungkinkan untuk dilaksanakan pembangunan saat ini. Adapun estimasi JJB berdasarkan koordinasi dengan BPK bahwa potensi konstruksi awal bisa digelar pada kuartal IV-2025.
“Kenapa lebih lama? Karena seksi 5 ini tadi saya sebutkan ada terowongan, kemudian juga sampai dengan sekarang nanti ada penjelasan detail, seksi 5 ini lahannya juga masih belum memungkinkan kami untuk bisa dimulai konstruksi untuk seksi 5 ya,” kata dia.
Sementara itu, seksi III Borobudur-Magelang dan seksi IV masih dalam penjajakan investasi. Dwi menilai perlunya dukungan pemerintah agar dua ruas ini juga bisa dibangun.
“Terakhir adalah seksi III dan IV, III dan IV ini juga kalau secara investasi sekarang dalam proses, kami untuk meminta dukungan konstruksi untuk bisa dibangun oleh pemerintah di seksi 3 dan 4 ini,” ujarnya.
(Dhera Arizona)