Arab Saudi melakukan sejumlah kebijakan terkait resesi yang pernah dialaminya. Arab Saudi melakukan likuiditas dan dukungan fiskal, momentum reformasi di bawah Visi 2030, hingga harga dan produksi minyak yang tinggi membantu pemulihan ekonomi Arab Saudi.
Produksi minyak Saudi telah meningkatkan posisi fiskal. Pada 2021, pertumbuhan keseluruhan mencapai 3,2 persen. Hal ini didorong oleh rebound sektor non-minyak.
Pemerintah Arab Saudi mengelola pendapatan minyak secara berlanjut sehingga pengeluaran tidak naik turun sejalan dengan harga minyak. Langkah ini menghasilkan terjadinya kesinambungan fiskal serta mencegah kembalinya siklus boom dan bust.
Arab Saudi juga mengambil langkah-langkah seperti peningkatan bisnis, menarik investasi asing, hingga menciptakan lapangan kerja di sektor swasta.
Berbagai langkah tersebut dikombinasikan dengan tata kelola serta reformasi pasar tenaga kerja, mempermudah bisnis, meningkatkan jumlah fasilitas hingga meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja.
(FRI)