IDXChannel - Singapura pada hari Rabu (23/11/2022) memperkirakan pertumbuhan ekonominya akan melambat pada tahun 2023 di tengah inflasi yang terus-menerus dan tekanan global yang akan memukul permintaan untuk industri yang berorientasi ke luar negara kota seperti perdagangan dan keuangan.
Produk domestik bruto (PDB) diperkirakan akan naik 0,5 persen hingga 2,5 persen tahun depan, kata Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI), turun dari sekitar 3,5 persen tahun ini karena bergabung dengan tren global menuju perlambatan pertumbuhan.
Pusat keuangan Asia Tenggara itu sering dipandang sebagai lonceng pertumbuhan global karena perdagangan internasional mengerdilkan ekonomi domestiknya.
"Untuk sisa tahun ini, prospek ekonomi eksternal yang lebih lemah akan membebani pertumbuhan sektor-sektor Singapura yang berorientasi ke luar, termasuk klaster elektronik dan bahan kimia," kata Sekretaris Tetap MTI Gabriel Lim kepada wartawan.
Proyeksi pertumbuhan PDB 3,5 persen untuk tahun 2022 menyempit dari kisaran sebelumnya 3 persen menjadi 4 persen.
MTI mengatakan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 4,1 persen tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga, di bawah pertumbuhan 4,4 persen yang terlihat dalam perkiraan awal pemerintah.
Pada tahun 2023, pertumbuhan PDB di sebagian besar ekonomi global utama diperkirakan akan moderat lebih lanjut, kata Lim.
Banyak bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, kebijakan nol-COVID China membatasi konsumsi di ekonomi terbesar kedua di dunia dan gangguan rantai pasokan global berlarut-larut karena konflik Ukraina.