"(Kerja sama yang lebih konkret) Itu hanya bisa dilakukan jika kita saling memiliki trust satu sama lain, yang tentu saja harus dibangun dan dipelihara oleh semua pihak," ujar Jokowi, dalam paparannya.
Dalam mewujudkan keinginan tersebut, Jokowi mengungkapkan bahwa salah satu hal yang perlu dibangun dan dipelihara bersama, yaitu kesadaran untuk menghormati hukum internasional.
"Trust dan kerja sama konkret inilah yang dapat menjadi positive force bagi stabilitas dan perdamaian kawasan," tutur Jokowi.
Penegasan Jokowi atas pentingnya menghormati hukum internasional praktis memantik spekulasi sejumlah pihak, bahwa hal tersebut berkaitan dengan konflik sengketa Natuna Utara, yang oleh pihak China diklaim sebagai Laut China Selatan (LCS).
Hal ini seiring dengan langkah China merilis peta baru mereka, dengan memasukkan sejumlah kawasan di Asia Tenggara, termasuk kawasan Natuna milik Indonesia, sebagai bagian dari wilayahnya.