Selama enam bulan ke depan atau di sisa masa jabatannya, Erick menaikkan target kinerja BUMN. Di sisi kontribusi misalnya, dividen tahun 2024 diprediksi bisa mencapai Rp 85 triliun, naik signifikan dari realisasi tahun lalu yakni Rp 81 triliun.
Karena itu, dia khawatir jika persoalan global saat ini justru membuat BUMN tidak bisa mengimplementasikan target dividen 2024 yang sudah ditentukan.
“Apalagi kita punya target dividen tahun depan naik lagi ya kan, Rp 81 triliun ke Rp 85 triliun, nah kalau gak warning dari bulan Maret-April ini,” ucapnya.
“Takutnya kita terlena karena performa kita bagus, nah kalau dividen tahun depan gak tercapai, inilah yang saya warning, karena kan naik suku bunga, ini itu, percayalah kita inikan bukan transaksi yang konsumtif, tapi memang untuk modal kerja dan lain-lain,” sambungnya.
(FRI)