IDXChannel – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menginstruksikan BUMN untuk mengantisipasi memanasnya geopolitik di Timur Tengah dan gejolak ekonomi dunia. Sebab, kedua hal tersebut telah berdampak pada pelemahan rupiah dan kenaikan harga minyak dunia.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global.
Dia menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.
“Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pengendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,” ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2024).
Di sisi lain, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso memastikan BRI akan menerapkan langkah ketat dalam rencana aksi korporasi ke depan. Perseroan juga secara prudent dan terukur akan menjaga porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak secara proporsional.
"Tentu seperti arahan Pak Menteri, kita akan melaksanakan stress test dan juga mempersiapkan berbagai skenario terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada perekonomian tanah air karena dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global," kata Sunarso.
Adapun , Erick meminta BUMN melakukan langkah cepat dalam meminimalisasi dampak global. Beberapa di antaranya dengan meninjau ulang biaya operasional, belanja modal, utang yang akan jatuh tempo, rencana aksi korporasi, serta melakukan uji stres dalam melihat kondisi BUMN dalam situasi terkini.
Secara khusus, dia meminta BUMN perbankan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak.