Tomy juga membeberkan pernyataan yang disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan. Menurunnya, kinerja manajemen maskapai penerbangan pelat merah itu belum profesional. Karena itu, Sekarga juga menginginkan agar pemegang saham menempatkan orang-orang yang dinilai kompeten untuk mengelola bisnis Garuda.
"Sebelum adanya sorotan dari pimpinan lembaga tinggi negara, di internal Garuda Indonesia sudah ada kritik dari salah satu Dewan Komisaris pada tanggal 2 Juni 2021, dimana isinya menyoroti kinerja Direksi yang tidak melakukan beberapa poin penting," kata dia.
Adapun poin yang disoroti yang datang dari internal manajemen perusahaan diantaranya, tidak adanya Informasi mengenai skema dan narasi negosiasi dengan lessor, tidak ada evaluasi atau perubahan penerbangan rute yang merugi, hingga cash flow perusahaan.
"Kami memandang kritik yang disampaikan adalah bagian dari dukungan terhadap kelangsungan flag carrier Garuda Indonesia. Kami berharap Menteri BUMN dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi Garuda Indonesia saat ini, evaluasi ini sangat penting dilakukan demi untuk menjaga kelangsungan Garuda Indonesia," tutup Tomy. (RAMA)