Di era transisi energi, Wahju mengingatkan agar engineer hulu migas berpikir secara out of the box bagaimana agar gas tidak hanya dijual dalam bentuk gas semata, tetapi dijual dalam produk gas turunan yang lebih bernilai seperti LPG.
“Memang ada proses yang harus dilakukan lagi dan investasi yang lebih banyak, tetapi dengan potensi hasil yang jauh lebih tinggi," imbuh Wahju.
"Ketika bisa dilakukan zero routine flaring, dan juga optimisasi penggunaan fuel gas, apakah kemudian dari gas tersebut bisa diambil kandungan C3 dan C4 sebagai LPG, karena bisa dijual lebih mahal," tambahnya. (WHY)