Sebagai dampaknya, akan menghasilkan profit untuk Petrogas sebagai operator juga revenue untuk pemerintah dan menggerakkan industri/jasa pendukung di sektor hulu migas.
“Proyek membuktikan bahwa lokasi remote dan jauh bukan menjadi hambatan karena dengan komitmen, dedikasi dan kerja keras, semua persiapan proyek dapat dilaksanakan dengan baik,” kata Rikky dalam keterangan tertulis, Selasa (30/12/2025).
Diharapkan proyek ini juga menjadi inspirasi bagi KKKS lain yang mengoperasikan lapangan potensial EOR di area yang infrastruktur hulu migasnya lebih established seperti di area Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
President RH Petrogas Companies in Indonesia, Ferry Hakim, menyampaikan bahwa pilot project EOR ini merupakan salah satu pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti Wilayah Kerja Kepala Burung dan upaya Petrogas (Basin) Ltd. dalam mengoptimalkan produksi minyak di Lapangan Walio.
“Kesuksesan proyek ini akan membuka peluang besar bagi Petrogas (Basin) Ltd. dalam mengembangkan penerapan CEOR di area yang lebih luas, memperkuat rencana jangka panjang untuk meningkatkan produksi minyak dan memaksimalkan oil recovery,” ujarnya.