Di sisi lain Bob membenarkan bahwa sebelumnya PLN tidak menjalankan peringatan pemadaman ini secara konsisten.
"Nah sebelumnya, kita tidak menjalankan (pemadaman) ini secara konsisten, nah sekarang kita ingin konsisten menjalankan. Kenapa? Karena kita kan sebagai perusahan membutuhkan cashflow juga," ungkap Bob.
Lebih jauh Bob menerangkan bahwa perusahaan memerlukan cashflow kas perusahaan.
"Kalo PLN ini kan kita memproduksi dulu, mengeluarkan biaya dulu, kemudian dipakai dulu oleh pelanggan, kita catat pada akhir bulan. Jadi kita memberikan kesempatan 20 hari lagi bagi pelanggan untuk membayar."terangnya.
Memakai pedoman perjanjian, Bob menegaskan bahwa PLN akan mengingatkan ke pelanggan sebelum listriknya dicabut.
"Saat kita membangkitkan energi listrik, kita membutuhkan biaya untuk beli, kita bayar semua. Jadi cashflow itu kita butuhkan, sehingga kita mengingatkan ke pelanggan, (jika tidak taat), maka harus diputus," ungkapnya. (TIA)