sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Soal Merek Vaksin Covid Terbaik, Ini Keterangan Jubir Covid-19 

Economics editor Kiswondari Pawiro
04/08/2021 20:38 WIB
Gencarnya pemerintah memenuhi target vaksinasi nasional dengan beragam merek vaksin. membuat masyarakat penasaran dengan merek vaksin Covid-19 terbaik.
Soal Merek Vaksin Covid Terbaik, Ini Keterangan Jubir Covid-19  (Dok.MNC Media)
Soal Merek Vaksin Covid Terbaik, Ini Keterangan Jubir Covid-19  (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Gencarnya pemerintah memenuhi target vaksinasi nasional dengan beragam merek vaksin impor, masyarakat justru menyampaikan kekhawatirannya soal merek vaksin yang paling ampuh menangkal Covid-19. 

Menjawab kekhawatiran tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro menjelaskan bahwa banyak sekali merek vaksin yang masuk ke Indonesia dan rencananya akan datang dan digunakan untuk seluruh masyarakat. Semua vaksin-vaksin ini melalui tahapan pembuatan vaksin yang sama.

"Mau pendekatan penelitian eksplorasinya bermacam-macam, tapi semua ini harus melalui syarat yang sama, uji praklinis, uji klinis 3 tahapan, kemudian ditinjau lagi, kalau di Amerika ada US FDA, di Eropa ada Europe FDA, Indonesia ada Badan POM, tapi kalau sudah baru deh boleh digunakan dan disitribusikan," kata Reisa dalam diskusi virtual Perempuan Amanat Nasional (PUAN) PAN yang bertajuk "Meningkatkan Imun Tubuh di Masa Pandemi", Rabu (4/8/2021).

Oleh karena itu, Reisa meminta publik tidak khawatir, takut dan terpaku pada merek vaksin tertentu. Karena, semua vaksin itu memiliki khasiat yang sama, mengurangi risiko berat dari Covid-19 termasuk varian delta.

"Jadi nggak perlu takut atau kemakan sama merek-merek yang ada. Kalau saya bilangnya, semua kecap nomor satu ya, tergantung sukanya sama yang mana. Jadi vaksin dengan merek yang ada secepat mungkin, sampai tuntas dua dosis," ujarnya.

Senada, Jubir Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa semua vaksin sama karena vaksin itu sudah mendapatkan standar WHO, mendapatkan pengakuan WHO dan sudah melalui uji klinis. Artinya, semua vaksin sama baiknya dan biza memberikan proteksi, begitu juga pada tenaga kesehatan (nakes).

"Nakes kan yang pertama kali mendapatkan Sinovac, aryinya merek pada waktu memberikan layanan kesehatan mereka cukup diproteksi. Tapi kita tahu varian delta tadi sehingga risiko pada nakes lebih besar, sehingga kita berikan booster ketiga. Bukan berarti karena Sinovac ini tidak baik ya, atau tidak sebaik Astra Zeneca atau Moderna, sama baiknya tapi risiko di situasi pandemi lebih besar maka kita berikan proteksi tambahan," kata Siti Nadia di diskusi yang sama.

Menurut Siti Nadia, vaksin ini sama saja, bukan hanya memproteksi diri  tapi juga yang paling penting menimbulkan kekebalan bersama. Karena, kalau hanya sedikit yang tervaksin tentu tidak bisa menghilangkan virus Covid-19, karena masih banyak orang yang tidak divaksin dan menjadi tempat virus ini berkembang biak.

"Makin banyak orang yang dapat vaksin si virus makin nggak punya tempat untuk berkembang biak. Kalau virusnya dikit risiko kita tertular juga sedikit," tegas Direktur P2MI Kemenkes ini. 

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement