Amir mengatakan, saat ini, hal tersebut masih rendah karena tingginya ketidakpastian global. Hal ini memengaruhi kepercayaan investor untuk berinvestasi di aset berisiko tinggi yang menawarkan imbal hasil lebih besar.
Dampaknya, arus investasi global, baik ke pasar saham maupun pasar obligasi di Indonesia akan terpengaruh. Namun Amir menyebut, kali ini fokusnya lebih pada pasar obligasi RI.
Lebih jauh kata Amir, 2025 akan menjadi tahun penting karena investor global akan mengevaluasi gaya kepemimpinan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo, khususnya terkait strategi pembiayaan yang diambil oleh pemerintah.
“Karena mengingat target yang ingin dicapai oleh Prabowo bukan target yang mudah, tapi memang target yang dibutuhkan untuk bangsa ini bisa tumbuh lebih bagus ke depannya,” kata Amir.
(Fiki Ariyanti)