Dia menerangkan, para menteri juga mengafirmasi kembali tentang kebutuhan investasi nasional untuk meningkatkan kapasitas PPR ini, dan menelusuri kemungkinan adanya pembiayaan lain serta inisiatif multilateral dan kerja sama yang melibatkan mitra internasional dan pembangunan untuk mendukung implementasi dari deklarasi pemimpin ASEAN terkait One Health Initiative.
"Kami juga ingin menegaskan komitmen kami untuk memperkuat arsitektur kesehatan regional atau wilayah di luar Covid-19. Ini untuk meningkatkan ketahanan dalam komunitas ASEAN mengingat kerangka pemulihan ASEAN atau ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF)," kata Sri.
Lebih lanjut, kata Sri Mulyani, mereka melihat bahwa ada dana tanggapan pandemi Covid-19 dan ini dapat digunakan untuk pandemi Covid-19 dan keadaan darurat kesehatan lainnya. "Kami juga menyepakati bahwa kita dapat mempercepat penyaluran perjanjian pendirian dan fase persiapan ASEAN Center for Public Health Emergency dan penyakit menular yang mungkin muncul," jelasnya.
Dari dana tersebut, terlihat bahwa tujuannya adalah untuk mengumpulkan dana untuk menanggapi penyebaran pandemi Covid-19. Dana ini sudah dinilai ulang, dan dari penilaian tersebut disebutkan bahwa dana ini perlu menjadi lebih fleksibel agar semua pihak dapat menggunakannya untuk kesehatan publik dan penyakit menular lainnya yang mungkin muncul.