sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Waspadai Dampak Inflasi AS Terhadap Pertumbuhan Ekonomi RI

Economics editor Michelle Natalia
14/09/2022 14:59 WIB
Sri Mulyani menyebut inflasi AS yang tinggi bisa mendorong The Fed menerapkan kebijakan moneter semakin hawkish. Hal itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Sri Mulyani Waspadai Dampak Inflasi AS Terhadap Pertumbuhan Ekonomi RI. (Foto: MNC Media)
Sri Mulyani Waspadai Dampak Inflasi AS Terhadap Pertumbuhan Ekonomi RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Amerika Serikat (AS) mencatat inflasi tahunan pada Agustus 2022 sebesar 8,3% pada Selasa malam(13/9). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun langsung mewaspadai kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Menurut dia, bank sentral AS akan semakin hawkish dalam kebijakan moneternya. Hal itu bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Tadi malam angka inflasi AS di level 8,3% secara tahunan pada Agustus 2022 yang kemudian menimbulkan reaksi negatif," ujar Sri dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) di Jakarta, Rabu(14/9/2022).

Pasalnya, inflasi AS tersebut tidak hanya terjadi pada inflasi indeks harga konsumen (IHK), tetapi juga disertai peningkatan inflasi inti. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS juga tercatat naik sebesar 0,1% secara bulanan pada Agustus 2022, dengan kenaikan 8,3% secara tahunan.

"Angka Inflasi inti ini, yang tidak mencakup pangan dan energi, naik 0,6% secara bulanan dan 6,3% secara tahunan, lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Ini bisa berpengaruh ke kondisi global dan asumsi makro Indonesia," ungkap Sri.

Dia menyebutkan bahwa inflasi AS ini berpotensi mempengaruhi tiga asumsi makro Indonesia ke depannya, antara lain pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar Rupiah, khususnya di tahun 2023.

"Tentu perlu untuk terus diamati dan diantisipasi kalau guncangan global bergerak ke arah yang tidak dapat diprediksi, terlebih di tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan sebesar 5,3% dengan harapan situasi dunia tidak memburuk dengan berbagai gejolak yang ada," ujarnya.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement