sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Stabilisasi Harga, Pemerintah segera Gelontorkan Bantuan Pangan Beras

Economics editor Nia Deviyana
09/09/2023 14:45 WIB
Bapanas dan juga Dirut Bulog diinstruksikan untuk melepas cadangan pangan pemerintah dalam bentuk bantuan pangan beras sebagai upaya stabilisasi harga. 
Stabilisasi Harga, Pemerintah segera Gelontorkan Bantuan Pangan Beras. Foto: MNC Media.
Stabilisasi Harga, Pemerintah segera Gelontorkan Bantuan Pangan Beras. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan langsung kepada Bapanas dan juga Dirut Bulog untuk melepas cadangan pangan pemerintah dalam bentuk bantuan pangan beras sebagai upaya stabilisasi harga. 

"Kita akan launching hari Senin dan dilakukan serentak di seluruh Indonesia, kurang lebih 640 ribu ton beras yang akan disalurkan kepada 21,35 juta KPM, tentu jumlahnya ada sedikit penyesuaian jika ada yang meninggal atau pindah domisili dan sebagainya," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi  dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (9/9/2023).

Dia menambahkan, pada waktu yang sama nanti, ID Food juga ditugaskan melalui Menteri BUMN atas perintah Presiden untuk memberikan bantuan pangan berupa ayam dan telur kepada 1,4 juta keluarga risiko stunting.

Arief menjelaskan, saat ini Bulog telah mendistribusikan 1,4 juta ton beras SPHP serta bantuan pangan tahap pertama sebesar 640 ribu ton. Kemudian, akan digelontorkan kembali 640 ribu ton untuk tahap kedua. Ia menyatakan beras akan terus disiapkan jika masih diperlukan.

“Dalam kondisi apapun kita harus punya cadangan pemerintah, terkait perubahan harga itu tentunya kita sudah melakukan kajian impactnya berapa persen terhadap inflasi misalnya 0,3% kemudian kontribusinya juga karena ini merupakan langkah nyata yang dilakukan pemerintah sesuai arahan Presiden agar harga wajar di produsen, pedagang dan konsumen,” tegas Arief.  

Arief juga menyebutkan bahwa Bulog akan menyerap produksi dalam negeri semaksimal mungkin, namun jika produksinya sedang di bawah seperti saat ini kemudian Bulog ikut menyerap, maka akan memicu kenaikan harga. 

"Hal ini yang harus dipahami ya. Memang biasanya di semester satu itu adalah waktu yang tepat untuk Bulog melakukan penyerapan secara masif," ujar Arief.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement