Meski begitu, angka serapan gabah sedikit lebih renda dibandingkan dengan pengadaan 2023 atau lebih tinggi dibandingkan 2022. Menurutnya, fluktuatif jumlah pedagang gabah disebabkan oleh kondisi musim tanam padi (MT).
“Saya sampaikan total pengadaan Bulog per tanggal 19 (Mei) itu sudah mencapai 535.000 ton setara beras atau kurang lebih 1.050.000 ton setara gabah,” paparnya.
Dia menerangkan, musim tanam biasanya dapat dilakukan hingga periode waktu ketiga, yakni MT1 atau musim hujan, MT2 atau musim gadu dan MT3 atau musim kering. Karena itu, MT berkaitan dengan pola tanam.
Sebagian besar petani hanya dapat melakukan penanaman hingga pada MT2 saja, hal ini disebabkan keberadaan iklim dan kondisi ladang yang bergantung dengan curah hujan.
(YNA)