"Ini termasuk krisis pasokan energi dan makanan, yang kemungkinan akan bertahan selama dua tahun ke depan, dan peningkatan kuat dalam biaya hidup dan pembayaran utang," tambahnya.
Laporan itu mengatakan "risiko krisis merusak upaya untuk mengatasi risiko jangka panjang, terutama yang terkait dengan perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan investasi dalam sumber daya manusia".
Survei tersebut, yang dibuat oleh perusahaan konsultan Marsh McLennan dan Zurich Insurance Group, mempertimbangkan pandangan lebih dari 1.200 pakar risiko global, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri.
"Lanskap risiko jangka pendek didominasi oleh energi, pangan, utang, dan bencana," kata Saadia Zahidi, direktur pelaksana WEF.
"Mereka yang sudah paling rentan telah menderita dan karena berbagai berbagai krisis, mereka yang termasuk rentan bertambah dengan cepat, di negara kaya dan miskin," tulisnya dalam laporan tersebut.
(DKH)