Adapun APBN secara keseluruhan diarahkan untuk menjadi shock absorber. Pemerintah juga terus mengedepankan dan menjaga daya beli masyarakat karena sebagian besar ekonomi Indonesia juga bergantung kepada konsumsi masyarakat.
“Di sisi eksternal, Indonesia memiliki modal yang baik. Indonesia mempunyai ketahanan yang terjaga akibat neraca perdagangan yang surplus selama 26 bulan berturut-turut,” jelasnya.
Airlangga menambahkan, pemerintah terus menjaga dan mendorong pemulihan di berbagai sektor yang saat ini menjadi penghela yakni sektor industri, sektor perdagangan, sektor informasi komunikasi, serta sektor pertanian.
“Secara khusus, peran media menjadi sangat penting untuk mewujudkan optimisme kestabilan sosial di masyarakat. Dengan bekerja sama, kita akan mampu memulihkan perekonomian nasional dan menjadi shock absorber berbagai gejolak yang ada. Saya berharap kita semua terus bekerja sama menciptakan optimisme untuk Indonesia ke depannya,” pungkas Airlangga.
(DES)