sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sudah Banyak Divaksin, Kasus Covid-19 di Eropa Tetap Meledak

Economics editor Leonardus Kangsaputra
16/11/2021 11:31 WIB
Vaksinasi di negara-negara Eropa cukup tingi di atas 70 persen, namun kasus covid-19 di Benua biru saat ini kembali melonjak.
Sudah Banyak Divaksin, Kasus Covid-19 di Eropa Tetap Meledak (FOTO: MNC Media)
Sudah Banyak Divaksin, Kasus Covid-19 di Eropa Tetap Meledak (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Vaksinasi di negara-negara Eropa cukup tingi di atas 70 persen, namun kasus covid-19 di Benua biru saat ini kembali melonjak.

Pakar kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengimbau masyarakat agar terus berhati-hati dan waspada terhadap potensi munculnya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.

Melalui akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, Selasa (16/11/2021), ia mengatakan bahwa menurut prediksi beberapa ahli kemungkinan terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia relatif kecil. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan terjadi lonjakan kasus.

"Kenaikan kasus Covid-19 ini biasa terjadi pasca liburan, atau pasca hari-hari besar selanjutnya," kata dr. Fajri.

Dalam penjelasannya, dr. Fajri juga membandingkan Indonesia dengan sejumlah negara lain yang sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19 di Eropa. Menurutnya cakupan vaksinasi yang tinggi, belum tentu bisa menjamin suatu negara terbebas dari Covid-19.

"Contohnya saja minggu-minggu ini di Eropa seperti Jerman, Belgia, dan Belanda terjadi lonjakan kasus Covid-19 di sana. Padahal cakupan mereka untuk vaksinasi dua dosis sudah sangat baik sekira 60-70 persen ke atas. Namun masih bisa meledak," lanjutnya. 

Tentunya situasi yang terjadi di Eropa saat ini membuat masyarakat bertanya-tanya apa fungsi utama vaksinasi Covid-19 jika masih berpotensi terjadinya ledakan kasus.

"Ternyata ledakan tersebut terjadi di antara orang-orang yang belum divaksin. Vaksinasi Covid-19 terbukti mengurangi efek kesakitan dan risiko kematian jika kita tertular infeksi Covid-19. Sehingga segera divaksin dan tetap waspada," tuntasnya. (RAMA)

Advertisement
Advertisement