IDXChannel - Salah satu emiten yang mempunyai prospek investasi menjanjikan adalah PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF). Emiten yang bergerak dalam bidang produksi, pemasaran dan perdagangan pupuk buatan ini telah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 31 Maret 2020.
Tren kenaikan harga sawit sejak pertengahan tahun 2021 membuat kenaikan permintaan pupuk kian melonjak. Hal ini tercermin dari angka penjualan Q3/2021 sebesar Rp1,25 triliun, atau naik sebesar 25,50% dibandingkan dengan Q3/2020 sebesar Rp994,89 miliar.
Karena kenaikan permintaan tersebut, SAMF kemudian merealisasikan belanja modal (Capex) untuk meningkatkan kapasitas pabrik, dengan anggaran biaya sekitar Rp105 miliar. Direktur Utama SAMF Yahya Taufik menyatakan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan pupuk tersebut, SAMF terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi dari 600.000 ton/tahun menjadi 700.000 ton/tahun.
“SAMF mempersiapkan anggaran (Capex) 2021-2022 sekitar Rp105 miliar. Pada tahun 2021, SAMF mengalokasikan Rp64 miliar untuk pengadaan mesin produksi dan instalasi; Rp22,5 miliar untuk pengadaan lahan bagi perluasan pabrik dan Rp13,5 miliar untuk perluasan gudang bahan baku dan barang jadi,” jelas Yahya.
Sedangkan untuk tahun anggaran 2022, SAMF merencanakan melakukan pengadaan kantor pemasaran di Sampit dan Pekanbaru dengan anggaran Rp5 miliar.