Dalam merespon hal tersebut, Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan rencana untuk menyediakan 500 miliar won atau sekitar Rp5,8 triliun (asumsi kurs Rp14.958) dalam membantu platform streaming lokal bersaing dengan saingan global seperti Netflix di tengah melonjaknya biaya produksi.
Namun, langkah pemerintah untuk membantu platform streaming lokal berbanding terbalik dengan langkah Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol dalam menyambut investasi Netflix sebesar USD2,5 miliar dan menilai investasi itu sebagai peluang besar untuk Korsel.
Hal tersebut mendorong beberapa politisi untuk meminta Netflix memberikan penghargaan yang lebih baik kepada para kreator ketika proyek mereka berhasil.
Perusahaan streaming asal AS tersebut menyatakan bahwa mereka bertujuan untuk memberi kompensasi kepada pencipta lokal secara adil pada tahap produksi awal, terlepas dari seberapa baik kinerja acara mereka.
"Kompensasi adalah bagian penting dari hal tersebut, tetapi begitu juga ekspresi kreatif yang didukung oleh tim lokal kami, bersama dengan jangkauan pemirsa global dari layanan kami," kata juru bicara Netflix dalam sebuah pernyataan.
(SLF)