sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Suksesnya Netflix Dongkrak Industri Film Korsel, Streaming Lokal Terancam Gulung Tikar

Economics editor Dovana Hasiana/MPI
23/06/2023 02:00 WIB
Netflix pada saat yang bersamaan menganggu keberlanjutan pasar streaming lokal seperti Tving, Wavve dan Watcha pun terancam. 
Suksesnya Netflix Dongkrak Industri Film Korsel, Streaming Lokal Terancam Gulung Tikar. (Foto: MNC Media)
Suksesnya Netflix Dongkrak Industri Film Korsel, Streaming Lokal Terancam Gulung Tikar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Korea Selatan berhasil menciptakan beberapa serial terbesar dalam platform Netflix, seperti Squid Game dan The Glory, yang mampu mendongkrak industri film Korea Selatan dan membuat perusahaan streaming asal California ini untuk berinvestasi senilai USD2,5 miliar dalam konten lokal.  

Namun, Netflix pada saat yang bersamaan mengancam keberlanjutan pasar streaming lokal seperti Tving, Wavve dan Watcha pun terancam. Pada tahun 2022, Netflix melaporkan laba operasi sebesar 14,28 miliar won di Korea Selatan, sangat kontras dengan kerugian operasional Tving sebesar 119 miliar won.

"Industri media dan konten akan berkembang ketika berbagai platform bersaing alih-alih didominasi oleh hanya segelintir orang, yang akan menguntungkan pencipta dan konsumen," ujar Direktur Public Affairs di platform streaming asal Korea Selatan Watcha, Heo Seung, dilansir Reuters, Kamis (22/6/2023). 

Keberlanjutan pasar streaming lokal semakin terancam dengan tren Netflix Effect, yang dinilai sebagai indikator kesuksesan aktor dan sutradara karena mampu mendongkrak popularitas ketika muncul dalam platform tersebut. 

Selain itu, tidak seperti Uni Eropa, Korsel tidak memiliki undang-undang yang mengharuskan platform streaming asing untuk bekerja sama atau berinvestasi dalam konten lokal. 

Dalam merespon hal tersebut, Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan rencana untuk menyediakan 500 miliar won atau sekitar Rp5,8 triliun (asumsi kurs Rp14.958) dalam membantu platform streaming lokal bersaing dengan saingan global seperti Netflix di tengah melonjaknya biaya produksi.

Namun, langkah pemerintah untuk membantu platform streaming lokal berbanding terbalik dengan langkah Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol dalam menyambut investasi Netflix sebesar USD2,5 miliar dan menilai investasi itu sebagai peluang besar untuk Korsel. 

Hal tersebut mendorong beberapa politisi untuk meminta Netflix memberikan penghargaan yang lebih baik kepada para kreator ketika proyek mereka berhasil.

Perusahaan streaming asal AS tersebut menyatakan bahwa mereka bertujuan untuk memberi kompensasi kepada pencipta lokal secara adil pada tahap produksi awal, terlepas dari seberapa baik kinerja acara mereka.

"Kompensasi adalah bagian penting dari hal tersebut, tetapi begitu juga ekspresi kreatif yang didukung oleh tim lokal kami, bersama dengan jangkauan pemirsa global dari layanan kami," kata juru bicara Netflix dalam sebuah pernyataan.

(SLF)

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement