Anggie Ariesta
IDXChannel - Suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) diproyeksikan akan turun dengan cepat hingga 2025. Sebab, penurunan suku bunga bank sentral AS akan memulai siklusnya di September dengan 50 basis poin, diikuti dengan pertemuan selanjutnya.
“Jadi kami perkirakan di bulan September besok ini 50 basis poin turun, diikuti 50 basis poin di bulan Oktober dan setelah itu diikuti dengan penurunan sebesar 25 basis poin pada setiap pertemuan. Sehingga di pertengahan tahun 2025 suku bunga Federal Funds Rate mencapai 3,25 persen,” ujar Chief Economist Citibank Indonesia (Citi Indonesia) Helmi Arman dalam konferensi pers kinerja Citi di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Menurut dia, suku bunga The Fed sejalan terhadap dinamika valuasi atau pergerakan harga aset keuangan, kemudian risiko eksternal. Risiko eksternal tersebut salah satunya Pemilu AS dan dampaknya terhadap perekonomian global.
Kata dia, jika perang dagang antara AS dan China terulang seperti saat Donald Trump memimpin, ada potensi dolar AS bakal semakin menguat. Hal itu juga berdampak ke mata uang China yakni yuan yang terdevaluasi.
“Sebagaimana kita lihat pada pemerintahan Trump 2016, 2019, 2020, itu setiap terjadi pengenaan tarif dari AS terhadap barang-barang China, itu biasanya diikuti dengan penguatan dolar, karena mata uang China, Yuan terdevaluasi, dan ini berisiko bagi nilai tukar negara-negara berkembang, karena Yuan China kan jadi jangkar nilai tukar negara-negara berkembang," ujar Helmi.
