IDXChannel - Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) menilai tembakau seyogyanya menjadi komoditas prioritas dan unggulan nasional. Pasalnya, tembakau memiliki peran strategis, khususnya memberi kontribusi yang besar terhadap perekonomian negara.
Ketua Umum AMTI, Budidoyo menjelaskan Industri Hasil Tembakau (IHT) memiliki multiplier effect yang luas melalui penyerapan tenaga kerja, penyediaan lapangan usaha dari hulu ke hilir, hingga pemanfaatan bahan baku dalam negeri. Pernyataan ini sejalan dengan data Kementerian Perindustrian bahwa saat ini IHT telah menyerap 5,98 juta tenaga kerja.
Tak hanya itu, sektor industri ini juga menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara. Tercermin dari Cukai Hasil Tembakau (CHT) menyumbang Rp188 triliun ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2021. Jumlah ini melampaui target penerimaan CHT sebesar Rp173,3 triliun.
“Mestinya komoditas ini menjadi komoditas prioritas, menjadi komoditas unggulan karena harusnya bangga tembakau memberikan sumbangsih yang besar. Saya meminta Kementerian terkait khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian menggelorakan kontribusi yang besar ini,” ungkap Budidoyo dalam acara Webinar bertajuk Kedahsyatan Ekonomi Tembakau dan Cengkeh secara virtual, Selasa (5/4/2022).
Budidoyo berharap pemerintah dapat berpihak terhadap komoditas tembakau dengan menciptakan regulasi yang mendorong pertumbuhan IHT secara menyeluruh. Menurutnya, IHT merupakan satu ekosistem industri yang memiliki ketergantungan antar lininya.