Lebih lanjut Andi menjelaskan, pihaknya selama ini melakukan pendampingan kepada pelaku usaha, dengan melakukan bimbingan teknis 'sanitari dan fitosanitari' sebagai persyaratan negara tujuan ekspor, meningkatkan sinergitas dengan entitas terkait serta memberikan percepatan layanan karantina guna meningkatkan nilai daya saing komoditas ekspor.
Bambang, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) dari tepat terpisah, memberi apresiasi kepada eksportir pakan ternak bahan limbah jagung dan petani jagung di Sumut yang turut serta mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Gerakan yang merupakan gagasan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) ini tercatat mampu mendorong ekspor komoditas pertanian meningkat.
"Kami akan terus memacu ekspor pertanian agar dapat memberikan nilai lebih bagi petani jagung dengan melakukan pendampingan teknis supaya limbah jagung dapat diolah sehingga berdaya saing ekspor," jelas Bambang.
Bambang juga menyebutkan, Kementan menaruh perhatian khusus untuk hilirisasi industri produk pertanian. Selain deregulasi aturan untuk mendorong iklim investasi yang dilakukan pemerintah, penyaluran pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digencarkan
“Dengan memanfaatkan fasilitas ini, produk lokal Sumut seperti pakan ternak bahan limbah jagung yang memiliki pasar ekspor akan memberi nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani,” pungkas Bambang. (RAMA)