Akses ke pasar konsumen ASEAN yang besar dan berkembang (70%), ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan dalm jumlah besar (53%), serta diversifikasi jejak produksi (40%) adalah sejumlah pendorong penting untuk ekspansi ke kawasan ini,
menurut eksekutif senior perusahaan AS yang disurvei.
Selain itu, hampir separuh (43%) responden mengindikasikan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan investasi di ASEAN selama 3-5 tahun ke depan untuk memanfaatkan peluang yang akan dibawa oleh ratifikasi perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).
Terlepas dari optimisme mereka, para eksekutif AS yang disurvei mengakui adanya risiko di ASEAN yang harus dimitigasi. Tiga risiko teratas yang teridentifikasi adalah ketidakpastian geopolitik dan konflik perdagangan (73%), pemulihan ekonomi yang lambat dan penurunan minat belanja konsumen (65%), serta pandemi COVID-19 atau krisis kesehatan lainnya yang sedang berlangsung (63%).
Lebih lanjut, para responden juga setuju bahwa penyesuaian model bisnis mereka dengan praktik dan kondisi industri di ASEAN (68%), pemahaman akan peraturan regional, metode pembayaran dan infrastruktur (60%), serta hubungan dengan pemasok dan adapatasi rantai pasokan logistik (55%) adalah sejumlah tantangan paling signifikan yang mereka antisipasi dalam 6-12 bulan ke depan.
Untuk mendorong pertumbuhan yang tangguh dan seimbang di ASEAN serta untuk mengurangi