“GOTO memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun pertumbuhan PDB Indonesia melambat akibat perlambatan ekonomi global,” ujar Chaikal melalui keterangan pers, Kamis (6/6/2024).
Dari kajian LPEM UI, dampak GOTO terlihat pada lima sektor penggerak PDB Indonesia di tahun lalu. Kelima sektor itu yakni ritel berupa perdagangan grosir dan eceran, perbaikan kendaraan bermotor dan sepeda motor dengan nilai Rp154,7 triliun-Rp175,4 triliun.
Kedua, manufaktur yang berasal dari dampak tidak langsung kegiatan bisnis yang dilakukan merchant GOTO, dengan estimasi nilai Rp17,4 triliun-Rp45,1 triliun.
Ketiga, teknologi informasi dan komunikasi dari bisnis GOTO sebagai platform digital, dengan perkiraan nilai Rp17,41 triliun-Rp24,56 triliun.