sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tak Ada Perayaan Tahun Baru di Candi Prambanan, Pengelola Hotel Wait and See

Economics editor Erfan Erlin
19/12/2022 12:30 WIB
Beberapa destinasi wisata unggulan itu menandaskan tidak akan menyelenggarakan event pada malam Tahun Baru 2023 karena kondisi pandemi Covid-19.
Tak Ada Perayaan Tahun Baru di Candi Prambanan, Pengelola Hotel Wait and See. (Foto: MNC Media)
Tak Ada Perayaan Tahun Baru di Candi Prambanan, Pengelola Hotel Wait and See. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah belum mencabut status pandemi Covid-19. Hal itu menyebabkan belum banyak penyelenggara jasa pariwisata yang melaksanakan perayaan malam pergantian tahun.

Salah satunya PT Taman Wisata Candi (TWC) yang mengelola beberapa destinasi wisata unggulan itu menandaskan tidak akan menyelenggarakan event pada malam Tahun Baru 2023. 

"Status kami selaku BUMN memang harus menaati anjuran dari pemerintah yang menganggap pandemi Covid-19,"ujar Direktur Utama PT TWC, Eddy Setijono.

Sampai hari ini regulasi Covid-19  belum dicabut. sehingga belum ada perubahan konsep dalam penyelenggaraan event. Di mana masih harus mengikuti regulasi yang berlaku selama pandemi covid19 meskipun ada beberapa kelonggaran.

Menurutnya, kebijakan inilah yang menjadi konsep mereka bagaimana nanti menyusun kegiatan. Di mana semua kegiatan diupayakan untuk tidak bertentangan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Dengan demikian mereka memang tidak akan menyelenggarakan event malam pergantian tahun. Meskipun saat ini sudah banyak penyelenggaraan acara pada malam hari di destinasi yang mereka kelola baik di Candi Borobudur, Candi  Prambanan ataupun Taman Mini Indonesia Indah 

"Pandemi ini kan belum berakhir. Jadi memang kami ikuti anjuran pemerintah. Apalagi status kami sebagai BUMN, "kata dia.

Dia menuturkan perayaan tahun baru ini memang berbeda. Karena kondisinya ini belum pulih sepenuhnya. Sehingga ada satu hal yang harus kami mereka taati itu adalah karena mereka dari BUMN yang mengelola destinasi-destinasi milik negara.

Terpisah  Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan kemungkinan besar pihak pengelola hotel dan restoran masih akan melakukan wait and see berkaitan dengan event yang akan mereka selenggarakan pada malam pergantian tahun nanti. Mereka menunggu kebijakan pemerintah seperti apa.

Dia menambahkan meski minat wisatawan untuk menghabiskan masa libur akhir tahun di Jogja terbilang tinggi, namun pengelola hotel sektor tidak akan serta merta mengadakan pesta perayaan. kalaupun ada pesta perayaan hanya dilakukan dalam lingkup terbatas.

" Kalau perayaan pesta kembang api tidak.Tapi pertunjukkan musik ada, "kata dia.

Deddy menyebut okupansi hotel selama libur natal dan tahun baru (Nataru) 2022 mendatang masih ditargetkan minimal 85%. Jika pada akhir November lalu angka reservasi rata-rata antara 30-60% baik hotel bintang maupun non bintang, saat ini angkanya naik menjadi 80%. 

Reservasi tertinggi, lanjut Deddy, didominasi wisatawan Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Rata-rata wisatawan mengajukan reservasi antara tanggal 20 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023, untuk hotel-hotel yang berada di tengah kota.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement