sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tak Bergantung ke Rusia, Kenaikan Harga Minyak Tidak Pengaruhi AS

Economics editor Aan Haryono
14/03/2022 10:39 WIB
Serangan Rusia ke Ukraina memberikan efek domino ke sejumlah komoditas utama global. Namun, hal itu ternyata tidak memberikan pengaruh bagi AS.
Tak Bergantung ke Rusia, Kenaikan Harga Minyak Tidak Pengaruhi AS. (Foto: MNC Media)
Tak Bergantung ke Rusia, Kenaikan Harga Minyak Tidak Pengaruhi AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Serangan Rusia ke Ukraina memberikan efek domino ke sejumlah komoditas utama global. Namun, hal itu ternyata tidak memberikan pengaruh begitu besar bagi Amerika Serikat (AS) dan akan tetap mendapatkan pasokan minyal.

Ahli masyarakat budaya politik Rusia, Eropa Timur, dan Asia dari Universitas Airlangga, I Gede Wahyu Wicaksana, menuturkan, negara adikuasa itu tidak sepenuhnya menggantungkan ketersediaan minyaknya pada Rusia.

“Amerika itu negara yang besar. Aspek industrinya juga tidak sedikit. Jadi, kebutuhan minyak menjadi hal yang penting di negara itu,” katanya, Senin (14/3/2022).

Ia melanjutkan, Amerika telah memperhitungkan kenaikan harga minyak ini sejak jauh-jauh hari yang lalu dan mempersiapkan segala sesuatunya. Minyak merupakan sektor yang sangat penting bagi beberapa aspek kehidupan.

Minyak berpengaruh bagi penggunaan moda transportasi, harga bahan kasar, industri kimia, dan farmasi. Jadi, jika terjadi persoalan pada distribusi minyak, gerak roda ekonomi akan turut terancam.

Selain memiliki perhitungan kenaikan harga minyak, negeri Paman Sam itu tidak sepenuhnya bergantung pada Rusia. Dalam hal minyak, Amerika lebih menjadikan Timur Tengah sebagai pemasok utama.

“Konflik fisik ini kan juga tidak terjadi di Timur Tengah. Sehingga tidak ada dampak buruk yang diterima Amerika karena kenaikan harga minyak ini. Distribusi minyak pun tetap aman ke negara tersebut,” jelasnya.

Menurut Wahyu, kenaikan harga minyak di Rusia bukanlah strategi untuk meraup keuntungan.

“Bukan Rusia sengaja menaikkan agar mendapatkan keuntungan guna keperluan melawan Ukraina. Namun, memang efek psikologis yang ditimbulkan karena banyak negara memberikan sanksi,” kata Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Airlangga ini.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement