IDXChannel - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, mengungkapkan saat ini virus Covid-19 varian Delta telah mendominasi Indonesia. Meskipun, virus Covid-19 varian lama yakni varian Alfa juga masih ditemukan.
“Kalau dari seluruh Indonesia varian yang baru (varian Delta) dan juga yang lama (varian Alfa masih ditemukan,” ungkap Amin dalam keterangannya, Jumat (18/6/2021).
Amin juga mengatakan jika dilihat dari varian of concern (VoC) yang telah diklasifikasikan oleh World Health Organization (WHO), maka saat ini varian Delta telah mendominasi.
“Tetapi kalau kita mengkonsentrasikan ke adanya varian of concern ya VoC, itu kita cermati dari sejak Januari, sejak pertama kali ditemukannya maka memang ada peningkatan yang saat ini menjadi didominasi oleh varian Delta,” katanya.
Amin mengatakan pada Januari 2021 lalu, varian Alfa juga mengalami kenaikan namun tidak setinggi varian Delta. “Padahal, pada Januari lalu masih didominasi oleh varian Alfa. Varian Alfa ini juga naik, tapi tidak setinggi varian Delta,” papar Amin.
Saat ini, kata Amin, pihaknya telah mendeteksi sebanyak 198 virus varian Delta di Indonesia. Sementara untuk varian Alfa masih dideteksi sebanyak 36 virus.
“Saat ini varian Delta ini sudah ditemukan cukup banyak, di hampir mencapai 198 virus sudah ditemukan. Sedangkan yang varian Alfa itu saat ini masih sekitar 36 virus,” ungkap Amin.
Amin mengatakan bahwa varian Delta ini menyebar cepat sekali bahkan melampaui varian Alfa. Hal ini, katanya bisa dilihat dari kejadian klaster-klaster positif Covid-19 yang cepat di Kudus, Jawa Tengah juga di Bangkalan.
“Jadi (varian Delta) menyusul dengan cepat sekali. Nah, ini tentu dikaitkan dengan terjadinya klaster-klaster atau kelompok-kelompok masyarakat yang kemudian menjadi positif di beberapa daerah. Tentu kita mengetahui bahwa yang menjadi fokus saat ini adalah di Jawa Tengah utamanya Kudus dan juga kejadian yang terjadi kaitkan dengan Jawa Timur ya di Bangkalan,” paparnya. (TYO)