"Tapi intinya keuangan kita masih sangat cukup, kalau kita mendapatkan penugasan yang lebih. Semua yang kita keluarkan sampai uji klinis ketiga ini sebesar Rp300 miliar, semuanya ekuiti atau dana internal," kata dia.
Saat ini jumlah vaksin BUMN yang diproduksi Bio Farma baru mencapai 1,7 juta dosis dari target produksi sebanyak 20 juta dosis hingga akhir 2022. Dari 1,7 juta dosis tersebut, baru 300.000 dosis yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Honesti memastikan jumlah produksi vaksin IndoVac akan terus ditingkatkan hingga mencapai 20 juta dosis, sesuai dengan target pemerintah hingga akhir tahun ini. "Sekarang sudah diproduksi ya itu 1,7 juta dosis, ini sudah dirilis sama BPOM baru 300.000, jadi masih ada yang diproses," ucapnya.
Dia mencatat 20 juta dosis vaksin BUMN yang diproduksi per tahunnya berdasarkan kebutuhan atau permintaan pemerintah. Sementara, kapasitas atau kemampuan produksi vaksin IndoVac dari perusahaan mencapai 120 juta dosis per tahun.
(FRI)