Potensi Jakarta tenggelam memang sudah menjadi isu dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa hasil penelitian memang menyimpulkan potensi tenggelam itu memang ada. Data-data Global Positioning System (GPS), Interferometric Synthetic Aperture RADAR (InSAR) dan data LiDAR (Light Detection and Ranging) menunjukkan penurunan tanah di Jakarta dapat mencapai 10 sentimeter per tahun. Sementara itu, lebih dari 20 persen wilayah Jakarta sudah berada di bawah laut, sehingga memang rentan untuk tenggelam.
Namun demikian, Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB menemukan fakta menarik saat ini terjadi perlambatan laju atau kecepatan penurunan tanah di Jakarta yang menjadi kabar baik bagi upaya mencegah Jakarta untuk tenggelam. Pembangunan tanggul dan penataan pesisir juga merupakan upaya untuk mencegah Jakarta tenggelam.
Heri juga mengatakan, di Indonesia saat ini terdapat 112 kabupaten/kota yang mempunyai risiko untuk tenggelam. Potensinya sudah jelas dari data-data pengukuran. Karena itu, dia berharap pemerintah memberikan perhatian khusus untuk pencegahan.
"Mudah-mudahan pemerintah mulai concern akan hal ini. Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB juga memprioritaskan risetnya untuk wilayah-wilayah yang berpotensi tenggelam tersebut. Belumlah terlambat untuk mencegah tenggelamnya wilayah-wilayah ini termasuk Jakarta," katanya.
Joe Biden diketahui sebelumnya menjelaskan, dengan naiknya permukaan air laut, maka topografi pesisir Jakarta saat ini sebagian sudah di bawah permukaan laut. Biden mengatakan dalam 10 tahun kedepan kemungkinan tenggelam secara permanen itu bukan isapan jempol. Terlebih saat ini wilayah Jakarta juga tanahnya terus mengalami penurunan tanah atau land subsidence. (Agus Warsudi)