Sementara, Asisten Deputi Stabilisasi Harga Kementerian Koordinator Pangan, Siradj Parwito, mendukung langkah Indonesia bergabung ke BRICS. Dia menyebut New Development Bank (NDB), bank pembangunan milik BRICS sebagai sumber alternatif pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan Indonesia.
"Dana NDB dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek berisiko tinggi yang sulit menarik minat investor swasta, seperti proyek energi geothermal. Kata kuncinya adalah bankable. Dengan pendanaan ini, proyek-proyek kita yang berisiko tinggi bisa direstrukturisasi agar lebih menarik bagi investor," kata dia.
(NIA DEVIYANA)