Airlangga mencontohkan, perkebunan kakao di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang masih memiliki potensi untuk bisa dikembangkan.
"Oleh karena itu kemarin kebun, industri kakao kita dongkrak kembali. Kakao itu kebunnya 800 ribu pada saat puncak, tapi sekarang di bawah 200 ribu. Sehingga pada saat industri kita bangun, malah kurang bahan baku," kata dia.
Sebelumnya, Airlangga juga telah menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan terkait tugas tambahan kepada BPDPKS yang juga bertanggung jawab untuk me-replanting dan mengembangkan industri berbasis kakao dan kelapa.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan mendorong riset untuk pengembangan kakao.
(NIA DEVIYANA)