sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tak Mampu Bayar Utang, Aset Tiga Negara Ini Disita China

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
07/10/2022 15:05 WIB
China dianggap sengaja memberikan utang ke negara lain dengan iming - iming nilai pinjaman yang fantastis.
Tak Mampu Bayar Utang, Aset Tiga Negara Ini Disita China (FOTO:MNC Media)
Tak Mampu Bayar Utang, Aset Tiga Negara Ini Disita China (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - China merupakan salah satu negara besar di benua Asia, bahkan diketahui sebagai negara kreditur terbesar di dunia.

China dianggap sengaja memberikan utang ke negara lain dengan iming  - iming nilai pinjaman yang fantastis. Namun, negara tersebut akan membuat kontrak yang lebih menguntungkan negaranya sendiri, apabila negara yang berhutang tidak bisa melunasinya tepat waktu.

Praktik kegiatan ini akhirnya membuat China menerima banyak kritik lantaran membuat negara – negara tersebut kewalahan dalam melunasi utang – utangnya.

Dilansir dari laman Inews, Jumat (7/10/22), berikut daftar tiga negara yanga asetnya disita karena tak mampu bayar utang Cina :

1.      Tajikistan

Negara di Asia Tengah ini menjadi negara yang cukup bergantung dengan utang China untuk melakukan pembangunan suatu proyek. Tajikistan mendapat kucuran dana dari China sekitar USD120 juta dari total estimasi pembangunan yang mencapai USD250 juta.

Beban utang ini kemudian dibayar menggunakan aset atau barang oleh Tajikistan.  Kemudian pada tahun 2016, perusahaan China TBEA mengerjakan proyek pembangkit listrik 400 megawatt di Dushane. Dalam proyek senilai USD349 juta, pemerintah Tajikistan hanya menyumbang sekitar USD17,4 juta saja dan sisanya dibayar TBEA. 

 Selain itu, Tajikistan juga pernah menyerahkan sekitar 1.200 kilometer persegi tanah atau setara dengan 1 persen wilayahnya kepada China. Hal ini dilakukan karena mereka belum bisa sepenuhnya membayar utang ke China.

2.      Sri lanka

China juga diketahui menjadi pemberi pinjaman terbesar kepada Sri Lanka. Total pinjaman yang dimiliki Sri Lanka mencapai USD8 miliar atau setara dengan Rp118,4 triliun.

Jumlah ini sama dengan seperenam dari total utang luar negeri Sri Lanka sebesar USD 45 miliar pada April 2022. Sri Lanka sendiri kerap melakukan pinjaman terhadap China untuk membangun infrastruktur di negara yang tengah mengalami krisis ekonomi. Demi membayar utangnya, pada 2017 lalu Sri Lanka harus rela melepaskan dua infrastrukturnya berupa bandara dan pelabuhan ke tangan China.

3.      Uganda

Senasib dengan Sri Lanka, Uganda juga harus rela melepaskan salah satu asetnya berupa Bandara Internasional Entebbe ke tangan China sebagai konsekuensi tidak mampu membayar utang.

Diketahui, Uganda memiliki utang kepada negara China sebesar USD200 juta untuk memperluas Bandara Entebbe.

(Penulis Bayu R magang)

(SAN)

           

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement