Sebab, energi memiliki peran penting dalam kelangsungan proses industri tanah air, termasuk berjalannya industry 4.0. Dia mengatakan berdasarkan data PLN, Indonesia masih mengalami surplus energi. Ia pun berucap bahwa urgensi untuk bertransformasi ke energi terbarukan harus segera diimplementasikan.
Pemerintah Indonesia pun telah menyiapkan berbagai hal demi menggunakan energi ramah lingkungan. Misalnya, dengan menyiapkan kawasan industri di Kalimantan Utara.
"Kalau kawasan Kalimantan Utara dengan sungai-sungai besar memungkinkan untuk pembangunan hydro power," cetusnya.
Agus menekankan bahwa konferensi ini penting untuk diikuti, tidak hanya untuk pelaku usaha, aparatur institusi lembaga pemerintah maupun akademis tetapi penting juga untuk masyarakat.
"Sehingga dari berbagai elemen dapat saling mendukung, mengerti, dan akhirnya dapat mempercepat penerapan making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan pada 2018 yang lalu sekaligus untuk pemulihan ekonomi nasional," jelasnya. (TYO)