Selain itu sejumlah anggota holding mengalami kesulitan bayar atas utang perbankan ataupun utang non perbankan, sehingga mengharuskan Defend ID melaksanakan restrukturisasi keuangan.
Adapun PT Len Industri (Persero) selaku induk holding. Sementara, PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), dan PT Dahana, sebagai anggota.
"Karena memang di masa silam beberapa anggota holding mengalami, boleh dibilang kesulitan bayar terhadap utang perbankan ataupun utang non perbankan dimana kita harus melakukan restrukturisasi keuangan," ungkap Bobby.
Untuk diketahui, usai dibentuk pada Maret 2022, Holding BUMN Pertahanan mencatat total interest bearing debt atau utang berbunga sebesar Rp 15,97 triliun. Jumlah utang tersebut belum diaudit untuk Tahun Anggaran 2022. (RRD)