IDXChannel - Defisit anggaran yang ditargetkan pemerintah sebesar 2,29% dari PDB dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 dinilai cukup membingungkan.
Dalam Pidatonya saat Nota Keuangan dan RAPBN 2024 di Gedung DPR RI 16 Agustus 2023 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan defisit anggaran dalam RAPBN 2024 dipatok sebesar Rp522,8 triliun atau 2,29 persen dari PDB.
"Defisit 2,29% ini cukup membingungkan bagaimana pemerintah bisa mencapai nya? Saya khawatir akan ada APBN Perubahan di tengah jalan terutama paska pemilu selesai kalau asumsinya terlalu ambisius," jelas Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistia kepada IDX Channel, Jumat (18/8/2023).
Ia pun menyebutkan 5 faktor defisit anggaran tersebut akan sulit dicapai. Pertama, menurutnya, belanja pemerintah cenderung populis yakni dengan menaikkan gaji dan pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dampaknya akan melebar ke belanja rutin pemerintah.
Kedua, beban pembayaran bunga utang yang semakin besar sehingga membutuhkan anggaran lebih untuk membayar bunga serta pokok utang.