Untuk indikator keuangan lainnya, total aset PNM hingga kuartal I tahun ini mencapai Rp35,3 triliun atau ada kenaikan Rp3 triliun dibandingkan dengan posisi Desember 2020. Sementara total liabilitas Rp 29,5 triliun,m dan ekuitas Rp5,8 triliun.
Disisi lain, manajemen juga akan melakukan sejumlah aksi korporasi untuk menguatkan pendanaan perusahaan. Dalam catatannya, salah satu aksi dengan menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) senilai Rp500 miliar pada kuartal IV-2021.
Sunar menyebut, alternatif investasi itu untuk menambah biaya operasional dan membayar utang perseroan jatuh tempo. Meski baru pertama kali dilakukan, pihaknya cukup antusias.
"Ini baru yang pertama, maka dari itu kita cukup antusias juga menerbitkan KIK EBA. Rencananya akan diterbitkan sebesar Rp500 miliar pada kuartal IV tahun ini," tutur dia.
Manajemen juga akan penerbitan Sukuk Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap I-2021 sebesar Rp2 triliun pada awal kuartal II-2021. Kemudian, obligasi PUB IV tahap I-2021 senilai Rp 3 triliun yang diterbitkan di kuartal IV tahun ini. Sementara, Sukuk Mudharabah V-2021 sebesar Rp3 triliun pada kuartal IV di tahun yang sama.
"Dana yang dihasilkan nantinya akan digunakan untuk bayar utang jatuh tempo dan juga untuk modal pengembangan usaha," katanya. (RAMA)