Perseroan optimis, kebutuhan produk berbahan kertas coklat berbahan daur ulang (recycled brown paper) akan terus bertumbuh, seiring dengan semakin bertumbuhnya kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan yang meningkatkan minat terhadap produk berbahan daur ulang.
Di samping itu, ekspektasi akan pertumbuhan pesat transaksi e-commerce juga menjadi faktor pendukung lain dari optimisme akan masa depan bisnis Perseroan.
Dari total nilai transaksi e-commerce tahun 2022 yang mencapai Rp476 triliun, Bank Indonesia memperkirakan akan naik menjadi Rp557 triliun pada tahun 2023, dan kembali naik menjadi Rp689 triliun pada tahun 2024.
Hal ini membawa harapan akan adanya peningkatan kebutuhan kemasan kertas dari barang-barang yang di jual melalui transaksi e-commerce tersebut. Ditambah lagi, kuatnya jalinan relasi Perseroan dengan para pelanggan korporasi menjadi pondasi bagi solidnya kinerja ALDO.
Mengantisipasi pertumbuhan pasar dari produk kertas daur ulang tersebut, Perseroan telah mengoperasikan mesin-mesin baru untuk pengolahan kertas coklat daur ulang sejak bulan Februari lalu. Mesin-mesin baru ini lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar, lebih cepat dan akurat untuk pewarnaan karena punya kemampuan produksi yang lebih cepat, dilengkapi dengan kemampuan auto quality scanner, auto colour dispensing, dan auto splashing.