Adapun ekspansi IKI April 2025 ditopang geliat 20 subsektor yang berada di level ekspansi, sedangkan 3 subsektor mengalami kontraksi. 20 subsektor itu berkontribusi sebesar 91,9 persen terhadap PDB industri pengolahan non-migas pada triwulan IV-2024.
"Ke 20 subsektor itu memiliki kontribusi yang besar terhadap PDB industri pengolahan non-migas," ujarnya.
Febri mengatakan ada dua subsektor yang dengan nilai IKI tertinggi (ekspansi) yaitu industri pencetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) serta industri barang galian bukan logam (KBLI 23).
Sedangkan tiga subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15), serta industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu dan rotan (KBLI 16). Dan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (KLBI 29).
Febri menambahkan, turunnya IKI pada April 2025 juga dipengaruhi oleh tiga variabel pembentuk IKI yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan.
Variabel pesanan baru mengalami penurunan sebesar 4,05 atau mencapai 49,64. Hal serupa juga terjadi pada variabel persediaan produk yang mengalami kontraksi sebesar 0,23 poin atau mencapai 53,63.